Minggu, April 07, 2013

Keteguhan Imam Ahmad -rahimahullah-

Posted by Unknown On Minggu, April 07, 2013
Hidup seorang muslim penuh dengan cobaan, terutama bagi orang yang memiliki ilmu. Salah satu yang mengalami pahitnya cobaan hidup adalah imam Ahmad bin Hambal, yang mengalami ujian hidup di bawah tekanan salah seorang pemimpin dari bani abasiyah.

Al-Makmun, seorang raja dari bani abasiyah yang terkena fitnah Mu'tazilah, beliau dan antek-anteknya menyeebarkan dan memaksakan rakyatnya untuk menganut paham bid'ah ini, terlebih lagi, mengatakan bahwa Al-Qur'an itu makhluk.

Namun, tidak sedikit yang menolak paham tersebut, bahkan dari kalangan ulama sekalipun. Namun, akibat penolakan mereka, ada diantara mereka yang disiksa, dipenjara bahkan dibunuh. Salah seorang yang mengalami penyiksaan dan pemenjaraan adalah imam Ahmad -rahimahullah-

rekan imam Ahmad, yang juga seorang ulama yaitu Muhammad bin Nuh juga diseret ke penjara dan meninggal dala perjalanan ke kota Thursus. Imam Ahmad sendiri di penjara di Baghda, sampai terdengar berita kematian Khalifah Al-Makmun, walaupun kejam, tapi imam Ahmad -rahimahullah- tetap mendo'akan khalifah tersebut

Setelah kematian kahlifah Al-Makmun, kepemimpinan dilanjutkan ke tangan anaknya, Al-Mu'tashim. Pada zamannya, Imam Ahmad sempat dikeluarkan dari penjara, namun bukan dalam rangka kebebasan, namun untuk mendebat Ibnu Abi Duad yang sebelumnya telah mempengaruhi khalifah Al-Makmun untuk menganut paham Mu'tazilah. Dalam debat tersebut, Imam Ahmad-rahimahullah- menang telak atas Ibnu abi Duad. Namun, bukannya mendapat perlakuan yang baik, imam Ahmad-rahimahullah-, malah kembali dipenjarakan, bahkan sebelum beliau masuk penjara, beliau sempat dicambuk hingga pingsan dan mendekam kemabli di penjara selama 2 lebih.

Selama di penjara, imam Ahmad selalu kedatangan utusan dari Al-Mu'atshim untuk mendebat beliau, namun kemenangan selalu ada di pihak imam Ahmad. Akhirnya khalfah marah besar, dan siksaan yang diterima imam Ahmad-rahimahullah- makin menjad-jadi. Tapi beliau melewati itu semua dengan tegar

Setelah masa tahanannya selesai, imam Ahmad-rahimahullah- dibebaskan dari penjara dan kembali mengajar. Tidak lama setelah kebebasannya, Khalifah yang baru kembali dipilih, yaitu Al-Watsiq. Hampir sama seperti 2 khalifah yang sebelumnya, Al-Watsiq melarang imam ahmad-rahimahullah- untuk mengajar, bahkan beliau dilarang keluar rumah selama 5 tahun.

Setelah 5 tahun tersebut, Kahlifah yang baru, yaitu Al-Mutawakkil, terpilih sebagai kahlifah menggantikan Al-Mu'tashim. 2 tahun pertama masa pemerintahnya, masih diwarnai oleh fitnah mu'tazilah. Namun, kebatilan tidak akan bisa mengalahkan kebenaran. Pada tahu 234 H, khalifah melarang, aqidah khawarij bahkan mengancam menghukum mati orang yang terlibat fitnah ini serta memerintahkan para ulama untuk membawakan hadits-hadits tentan ilmu Allah dan mengajarkannya di madrasah-madrasah. Seketika itu, orang yang dulu menjelek-jelekan beliau, langsung berubah menujinya.

itulah sikap kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama ini. Disaat sebagian orang "terpaksa" berpaling dari kebenaran, beliau tetap teguh dengan pendiriannya, bagaikan sebuah gunung yang sangat kokoh berdiri. Beliau tetap teguh dan sabar dalam membela kebenaran dan sesudah pertolongan Allah-subhanahu wa ta'ala- dan jasa imam Ahmad, manisnya aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah bisa tetap kita rasakan hingga hari ini.

Keep Your spirit

0 komentar:

Blogger news


Blogroll

Yang sudah mengunjungi blog ini

web visitor statistics