Allah berfirman yang artinya :
Artinya :
“Katakanlah : “Aku berlindung kepada Rabb manusia” [An-Naas : 1]
“Raja Manusia” [An-Naas : 2]
“Sembahan manusia” [An-Naas : 3]
“Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi” [An-Naas : 4]
“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam manusia” [An-Naas : 5]
“Dari jin dam manusia” [An-Naas : 6]
Allah berfirman :
“Artinya : Katakanlah : “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia” [An-Naas : 1]
Dia adalah Allah Azza wa Jalla. Dia adalah Rabb manusia dan yang lainnya. Rabb manusia, malaikat, jin, langit, bumi, matahari, bulan dan Rabb segala sesuatu. Tetapi pada surat ini, dikhususkan pada manusia.
“Ilaahi an-naas” adalah tuhan dan sembahan mereka. Sesembahan yang hak yaitu yang dituhankan oleh hati, dicintai dan diagungkanNya, Dialah Allah Azza wa Jalla.
“Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi” [An-Naas : 4]
“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam manusia” [An-Naas : 5]
“Dari jin dam maunusia” [An-Naas : 6]
Berkata para ulama : “al-waswas” ialah masdar (kata dasar) yang berarti isim fa’il. Yaitu, “al-waswas” atau “al-waswasah”, maksudnya : apa yang terlintas dalam hati berupa fikiran, sangkaan, khayalan, yang tidak ada kebenarannya.
Dengan ini, berakhirlah juz terkahir dari Al-Qur’an, yaitu juz An-Naba’.Dengan ini, berakhirlah juz terkahir dari Al-Qur’an, yaitu juz An-Naba’.
Wallahu A’lam. Shalawat dan salam semoga terlimpah atas Nabi kita Muhammad dan seluruh shabat beliau.
sumber: http://almanhaj.or.id/content/1513/slash/0/tafsir-surat-an-naas/
Artinya :
“Katakanlah : “Aku berlindung kepada Rabb manusia” [An-Naas : 1]
“Raja Manusia” [An-Naas : 2]
“Sembahan manusia” [An-Naas : 3]
“Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi” [An-Naas : 4]
“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam manusia” [An-Naas : 5]
“Dari jin dam manusia” [An-Naas : 6]
Allah berfirman :
“Artinya : Katakanlah : “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia” [An-Naas : 1]
Dia adalah Allah Azza wa Jalla. Dia adalah Rabb manusia dan yang lainnya. Rabb manusia, malaikat, jin, langit, bumi, matahari, bulan dan Rabb segala sesuatu. Tetapi pada surat ini, dikhususkan pada manusia.
“Ilaahi an-naas” adalah tuhan dan sembahan mereka. Sesembahan yang hak yaitu yang dituhankan oleh hati, dicintai dan diagungkanNya, Dialah Allah Azza wa Jalla.
“Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi” [An-Naas : 4]
“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam manusia” [An-Naas : 5]
“Dari jin dam maunusia” [An-Naas : 6]
Berkata para ulama : “al-waswas” ialah masdar (kata dasar) yang berarti isim fa’il. Yaitu, “al-waswas” atau “al-waswasah”, maksudnya : apa yang terlintas dalam hati berupa fikiran, sangkaan, khayalan, yang tidak ada kebenarannya.
Dengan ini, berakhirlah juz terkahir dari Al-Qur’an, yaitu juz An-Naba’.Dengan ini, berakhirlah juz terkahir dari Al-Qur’an, yaitu juz An-Naba’.
Wallahu A’lam. Shalawat dan salam semoga terlimpah atas Nabi kita Muhammad dan seluruh shabat beliau.
sumber: http://almanhaj.or.id/content/1513/slash/0/tafsir-surat-an-naas/
0 komentar:
Posting Komentar