
"Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Semoga Allah mencerahkan (mengelokkan rupa) orang yang mendengar hadits dariku, lalu dia menghafalnya – dalam lafadz riwayat lain: lalu dia memahami dan menghafalnya –, hingga (kemudian) dia menyampaikannya (kepada orang lain), terkadang orang yang membawa ilmu agama menyampaikannya kepada orang yang lebih paham darinya, dan terkadang orang yang membawa ilmu agama tidak memahaminya.”
Hadits ini, memberikan pelajaran kepada kita, bahwa keutamaan orang yang mempelajari hadits Nabi. Sebagaimana beliau, mendo'akan orang-orang yang mempelajari hadits. Hal ini juga dikuatkan oleh firman Allah yang artinya:
"Pada hari yang (di waktu itu) ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan), ‘Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman, karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.’” (QS. Ali ‘Imraan: 106-107)
Sungguh, do'a rasulullah-shallallahu 'alaihi wa sallam-, ini akan menyertai orang-orang yang mempelajari ilmu hadits dengan ikhlas dan hanya mengharap pahala dari Allah-subhanahu wa ta'ala-. Oleh sebab itu, biasanya ketka kita memandangi wajah para ulama hadits, terlihat aura cerah dari wajahnya. Sebagaimana hadits nabi-shallallahu 'alaihi wa sallam- tersebut. Dan sungguh inidah perkataan berikut jika kita renungkan bersama : “Sesungguhnya (amal) kebaikan itu memiliki (pengaruh baik berupa) cahaya di hati, kecerahan pada wajah, kekuatan pada tubuh, tambahan pada rezki dan kecintaan di hati manusia, dan (sebaliknya) sungguh (perbuatan) buruk (maksiat) itu memiliki (pengaruh buruk berupa) kegelapan di hati, kesuraman pada wajah, kelemahan pada tubuh, kekurangan pada rizki dan kebencian di hati manusia" (Ibnu Abbas-radiallahu anhu-)
Kecerahan yang tampak dari wajah para ulama dan penuntut ilmu hadits, disebabkan oleh rasa bahagia dan ketenangan yang diberikan Allah-subhanahu wa ta'ala- kepada hati-hati mereka, sehingga menghiasai wajah-wajah mereka.
Dengan bahasa yang lebih mudah, kecerahan wajah dalam hadits diatas, diebabkan oleh pengaruh iman dan kebahagiaan hati.
Maka, dengan mempelajari hadits rasulullah, maka kita akan merasakan kenikmatan iman dan kebahagiaan hati, yang mungkin dewasa ini, sulit untuk kita cari. Petunjuk dan ilmu dari rasulullah, bagaikan air di padang yang tandus. Yang mengobati hati-hati kita dari keringnya hati.
Nah, itulah beberapa uraian mengenai pentingnya mempelajari hadits nabi, semoga bermanfaat bagi kita semua
Keep your spirit.
0 komentar:
Posting Komentar