Kamis, Juni 12, 2014

Jawaban "saya tidak tahu"

Posted by Unknown On Kamis, Juni 12, 2014
Salah satu tanda akan keilmuan seseorang adalah menjawab pertanyaan yang belum/tidak ia ketahui jawabannya dengan ucapan "Saya tidak tahu (la adri)". Bila seseorang nekat menjawab sesuatu yang ia tidak mempunyai ilmu tentangnya, maka dikhawatirkan keburukan akan tersebar. Tidak hanya berbahaya bagi dirinya sendiri, namun bahaya juga untuk orang lain. Berfatwa tanpa ilmu, sangat menyesatkan bahkan merupakan salah satu bentuk kedustaan.

Banyak orang yang berfatwa tanpa ilmu. Dimana mereka tidak memiliki kapabilitas yang cukup untuk menjawab suatu persoalan. Terutama persoalan dalam masalah agama. Sungguh sangat disayangkan, orang-orang seperti ini malah dijadikan rujukan dalam ilmu dan agama.

Dalam hadits yang diriwayatkan imam Bukhari, Rasulullah pernah menjenguk seorang sahabat yang bernama Jabir bin Abdillah. Saat Jabir telah sdar dari sakitnya, ia bertanya kepada Rasulullah tentang bagaimana cara mengurusi harta warisan (saat itu ayat tentang warisan belum turun). Rasulullah tidak berfatwa sembarangan, beliau sama sekali tidak menjawab pertanyaan tersebut hingga turun ayat tentang harta warisan (ringkasan hadits riwayat imam bukhari no. 7309)

Syaikh Abdul Muhsin, dalam majelisnya, beliau sangat hati-hati dalam berfatwa. Seringkali beliau (hafidzahullah) mengucapkan perkataan "saya tidak tahu" pada perkara-perkara yang memang tidak ia ketahui. Dan hal ini menunjukkan betapa dalamnya ilmu beliau.

Maka selayaknya bagi kita, untuk tidak mudah "berfatwa" tanpa ilmu. Sesungghunya perktaan "saya tidak tahu", tidaklah menunjukkan kerendahan seseorang, melainkan hal itu menunjukkan bahwa orang tersebut sangat berhati-hati dan akan kedalaman ilmunya.

0 komentar:

Blogger news


Blogroll

Yang sudah mengunjungi blog ini

web visitor statistics