Minggu, Maret 30, 2014

Nabi Palsu

Posted by Unknown On Minggu, Maret 30, 2014
Rasulullah diutus oleh Allah -subhanahu wa ta'ala- sebagai pembawa risalah agama ini untuk kalangan jin dan manusia. Dan dalam aqidahislam, sesungguhnya Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- adalah utusan (nabi) terakhir dan tidak ada nabi setelahnya. Maka barangsiapa yang mengaku sebagai nabi setelah Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- maka ia telah keluar dari islam.

Allah dengan segala hikmah yang Ia rencanakan, bermaksud menguji kaum muslimin dengan hadirnya nabi-nabi palsu. Hanya orang-orang dengan keimanan yang benar serta ilmu yang tetap teguh dengan aqidahnya sehingga dengan uujian ini, semakin memperkuat keimanannya. Akan datangnya nabi-nabi palsu sudah jauh-jauh hari dikabarka oleh Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- semasa hidupnya.

Semoga tulisan ini dapat memberikan pencerahan kepada kaum muslimin yang membacanya agar terlepaslah syubhat mengenai nabi palsu dan semkain menambah keyakinan kita semua.

Dalam Al-Qur'an, Allah telah menjelaskan kepada manusia bahwasanya Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- adalahutusan bagi seluruh umat manusia.

قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِ وَيُمِيتُ فَئَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

"Katakanlah : Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepda kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk"  [Q.S. Al-A'raf : 158]

Maka barangsiapa yang tidka memenuhi seruan beliau, maka ia diancam akan memasuki neraka dan kekal di dalamnya.

Sesungguhnya Rasulullah adalah penutup nabi dan rasul, sebagaimana firman Allah -subhanahu wa ta'ala-:

مَّاكَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا 

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak seseorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu [Q.S. Al-Ahzab : 40]

Dalam suatu hadits :
Dari mush'ab bn sa'ad dari bapaknya, bahwa rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju tabuk dan menunjuk Ali sebagai pengganti beliau shallallahu 'alaihi wa sallam (memimpin kota madinah). Lalu Ali berkata :"Apakah anda menjadikan aku sebagai penggnati(mu) mengurusi anak-anak kecil dan para wanita ?". rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "tidakkah engkau ridha jika kedudukanmu dariku sebagaiana kedudukan Harun dari Musa, tetapi sesungguhnya tidak ada nabi setelah aku"[H.R. Bukhari no 4416]

Dalam hadits diatas disebutkan bahwa tidak ada nabi setelah beliau, bahkan terhadap orang yang dengan kedudukan yang agung seperti 'Ali sekalipun.

Dalam kitab aqidah ath-thawiyah disebutkan bahwasanya Rasulullah adalah penitup para nabi, penghulu para rasul dan pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. Maka segala pengakuan bahwasanya ada nabi sesudahnya, maka hal ini adalah sesat dan mengikuti hawa nafsu.

Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda (yang artinya):
Tidak tersisa kenabian kecuali al-mubasysyirat (perkara-perkara yang memberitakan berita gembira). Para sahabat bertanya:"Apakah Al-mubasysyirat itu ?" Beliau menjawab: "mimpi yang baik" [H.R. Bukhari no 6690]

Hadit diatas memberikan informasi kepada kita, bahwasanya kenabian disertai dengan wahyu. Karena itu, wahyu telah terputus, maka tidak ada lagi kenabian.

Dalam hadits disebutkan (yang artinya):
Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus, maka tidak akan ada lagi nabi dan tidak akan ada lagi rasul setelahku. Maka hal itu terasa berat bagi para sahabat. Lalu beliau bersabda:"Kecuali al-mubasysyirat (perkara-perkara yang memberikan berita gembira). Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah al-mubasysyirat itu?", beliau menjawab: "Mimpi seorang muslim, hal itu satu bagian dari bagian-bagian kenabian" [H.R. Ahmad]

Secara bahasa, wahyu berarti memberitahukan sesuatu yang tersembunyi. Dapat juga berarti tulisan, sasuatu yang ditulis, engutus, ilham, perintah, syari'at dan menjadikan sesuatu berbunyi sedikit demi sedikit. Wahyu juga dpata berarti perkataan, tulisan, surat atau isyarat. Sedangkan arti wahyu menurut istilah adalah memberitahukan sesuatu dnegan agama.

Seseorang yang menjadi nabi, adalah orang yang diberi berita oleh Allah. Maka barangsiapa yang diberikan oleh Allah, maka ha itu adalah haq (kebenaran) dan bukanlah kedustaan. Namun yang diberi wahyu secara umum, bukanlah seorang nabi, sebab manusia biasapun terkadang diberikan wahyu, sebagaimana firman Allah :

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

Dan Rabbmu mewahyukan (memerintahkan) kepada lebah:"Buatlah sarang-sarang di atas bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia" i[Q.S. An-Nahl : 68]

Allah juga berfirman:

وَأَوْحَيْنَآ إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ

Dan kami mewahyukan (memerintahkan) kepada ibu Musa :"Susuilah dia..."[Q.S. Al-Qashas :7]

Allah berfirman :

وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَآئِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

sesungguhnya syaithan  memberikan wahyu (membisikkan) kepda kawan-kawannya agar mereka membantah kamu dna jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya tentulah kamu menjadi orang-orang yang musyrik [Q.S. Al-An'am : 121]

MMaka yang dimaksud wahyu kenabian adalah wahyu yang hanya diterima oleh Rasulullah dan setelah beliau whyu itu terputus dan tidka akan ada lagi wahyu kenabian.

Rasulullah bersabda (yang artinya):
Tidak akan terjadi hari kiamat hingga beberapa kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan sehingga mereka menyembah berhala-berhala. Dan sesungguhnya akan ada dikalangan umatku ini 30 orang pembohong besar yang masing-masing mengaku sebagai nabi, tidak nabi sama sekali sesudahku [H.R. Abu dawud]

Jumlah 30 orang dalam hadits tersebut bukanlah memnunjukkan jumlah yang mengaku sebagai nabi secara mutlak. Sebab jumlah orang yang mengaku sebagai nabi sangat banyak. Jumlah tersebut menunjukkan orang yang mengaku sebagai nabi dan memiliki kekuasaan serta menimbulkan syubhat yang kuat.

Berikut ini beberapa nama yang tercatat mengaku sebagai nabi.

Musailamah al kadzdzab. Ia mengaku sebagai nabi di kahir masa Rasulullah. Ia telah menimbulkan fitnahyang sangat besar dan memiliki banyak pengikut. Ia dibunuh pada masa pemerintahan Abu bakar pada perang yamamah.

Al-'Aswad al-'Ansi. Ia nabi palsu yang berasal dari yaman dan dibunuh pada akhir masa Rasulullah

Sajah At-Tamimiyah. Ia seorang wanita yang mengaku sebagai nabi dan dinikahi oleh Musilamah. Konon ia bertobat

Mirza ghulam ahmad. Seorang nabi palsu yang mendriikan ajaran ahmadiyah. Ia mengaku sebagai nabi palsu sedikit demi sedikit. Ia memuai propaganda sebagai seorang nabi dengan jalan pura-pura ingin memperjuangkan islam bahkan ia mengklaim bahwa siapa yang mengaku nabi maka ia kafir (padahal ia juga mengaku sebagai nabi). Lalu sebahagian orang tertipu dengan pengakuannya tersebut. Ia mati pada tahun 1908 M tidak lama setelah menantang syaikah Tsnaullah Al-Amiritsari yang selama ini berusaha membongkar kedustaannya. Mirza membuat suatu tulisan yang isinya memohon kepada Allha agar salah seorang yang berdusta akan ditimpakan penyakit yang mematikan. Allah selalu menjadikan yang benar itu benar dan membongkar kedustaan. Pada tanggal 26 mei 1908, mirza mati diakibatkan suatu penyakit mematikan. Syaikh Tsanaullah tetap hidup hingga 40 tahun kemudian. Beliau wafat 15 maret 1948 M.

Nabi-nabi palsu akan terus bermunculan hingga datangnya pendusta terakhir yaitu dajjal. Sebagaimana sabda Rasulullah (yang artinya):

Demi Allah tidak akan datang hari kiamat sehingga muncul 30 orang pembohong besar, dan yang terakhir diantara mereka adalah (dajjal) yang buta sebelah matanya, sang pembohong besar [H.R. Ahmad]


0 komentar:

Blogger news


Blogroll

Yang sudah mengunjungi blog ini

web visitor statistics